Halloo kawan, apa kabar? Semoga sehat dan semangat selalu, agar bisa mewujudkan nafsu untuk bisa mengelilingi Nusantara yang indah ini.. Amiiin
Kali ini kami akan menyajikan rekam jejak kami yang kami ulas secara berbeda saat berkunjung ke Persemayaman Bung Karno. Yapp, kota Blitar...
Biasanya orang traveling rata-rata mengunakan mobil pribadi atau pakek motor ataupun bisa juga menyewa mobil secara rombongan. Tapi kali ini kami cuma berdua dan kami lebih memilih menggunakan angkutan umum saja, tak lupa kami juga dibantu peta canggih dari smartphone kita... Alasanya kalo pakek jasa angkutan umum kita lebih bisa merasakan betapa "Universal-nya" dunia kita :)
Oke langsung saja..
Sabtu 17 januari 2015 sekitar pukul 07:35 pagi kami berangkat dari desa kami tercinta, desa Balandono kec Babat kab Lamongan. Wait! ngemeng-ngemeng soal Lamongan kalian udah tahu kota yang berlogo Bandeng dan Lele ini belum? Kota dengan peraih Adipura Kencana terbanyak ini juga punya klub kebanggaan yg tak asing di kancah sepakbola nasional loo... Yaa, PERSELA LAMONGAN. Lamongan juga terkenal dengan makanan-makanan khasnya, dimulai dari Soto Lamongan, Pecel Lele, Tempe Penyet dan Sea Food Lamongan dls... Kalo kalian bener-bener 'Manusia' pasti kali pernah mencicipi makanan tersebut Heuheuheu.. Ooh maaf sedikit keluar dari topik, habis terlalu fanatik sih sama Lamongan :*
Lanjut yook, dari desa kami Balandono naik angkot ke kota Wingko Babat, dari Babat kami mencari bus rute jurusan ke Jombang, biasanya sih nama busnya Restu, sedikit saran buat kalian yang mau naik bus ini... Kondisi kalian harus benar-benar fit dan siapin juga kantong plastik item (ingat!!! harus item, kalo putih entar dikira orang bubur bayi Heuheuheu) karna faktor kondisi jalanan jalur Babat-Jombang ini lumayan ekstrim dan ditambah pak supir bus nya yang lumayan hobi ugal-ugalan dijamin perut kalian pasti terkocok. :D

Saran dari petugas terminal kami disuruh naik bus rute Kediri, Tulungagung, Trenggalek lalu turun di pertigaan Ngantru, ingat! PERTIGAAN NGANTRU!!! Jangan sampai ketiduran seperti kami yang ke bablas sampai terminal Tulungagung -_-
Untung ada mas-mas musisi jalanan yang mau membantu kami mencarikan bus jurusan yang lewat pertigaan Ngantru.. Matur suwun nggeh mas.
Setelah sampai di pertigaan Ngantru kini kami harus mencari bus jurusan menuju kota Blitar, kata pak kondektur bus tadi kami disaranin naik bus Kawan Kita aja, lumayan murah dan cepat aksesnya menuju ke kota Blitar.. Minta turunya di lampu merah arah yang dekat makam aja, pasti kondekturnya pun tahu..
Pukul 01:50 akhirnya kita sampai juga di kota Patria Blitar.. Berhubung di kota Blitar ngak ada angkutan umum yang menuju makam jadi kami terpaksa berngojek ria aja.. Lumayan serem loo tukang ojeknya, tattonya banyak serta rambutnya gondrong :v bekas preman mungkin heuheuheu.
Pukul 02:20 alhamdulilah kami nyampek ditujuan kami, makam Bung Karno.. Sebelum masuk alangkah baiknya kita mandi dulu di ponten terdekat, biar ngak bau aja :D
Ohiya, yang mau beli bunga buat nyekar monggo, nenek-nenek yang baik dan tangguh didepan area makam siap membantu kalian.. Salut buat nenek-nenek itu, tetep semangat ya nek. :')

Sebelum masuk ke makam kita harus mengisi daftar pengunjung dulu, dan membayar biaya masuk.
Ambil air wudhu dulu dan ikut tahlil, jangan lupa sempatkanlah walaupun secuil do'a untuk "THE FAUNDING FATHER" jangan lupa berterima kasihlah kepada beliau..
Tahlil, berdoa, dan berterima kasih sudah kami lakukan, kini waktunya take a pict, jangan sampai kelewatan mengabadikan moment yang berharga ini yaa..
Ternyata pintu keluar itu menuju pintu masuk pasar! Yaa pasar oleh-oleh khas Blitar, kaos, relief dan berbagai macam pernah-pernik Bung Karno tersedia disana (sebagai catatan ternyata penjual disana cantik-cantik loo heuheuheu)
Siapin dompet tebal kalian, borong semuanya, beliin juga adik-adik atau keluarga kalian, biar jadi anggota yang baik di keluarga :)

Tas sudah terisi penuh oleh-oleh, kini waktunya kita menuju kompleks Perpustakaan dan Galeri Bung Karno.. Mata ini sudah dimanjakan oleh-oleh arstitektur yang luar biasah bagusnya..
Berikut ini ada patung Bung Karno sedang membaca buku, tebak beliau sedang membaca buku apa? :)
Kini kita masuk di Galeri lukisan dan buku tentang Bung Karno, baru masuk aja udah disambut lukisan Bung Karno yang "KONON" kalo dilihat dari samping bisa kelihatan detak jantungnya, bahkan mata kamera pun mampu menangkap fenomena unik tersebut, Allahualam ....





Pukul 17:30 perut mulai keroncongan, tanda kalo minta diisi nasi, dari pagi makan asap mulu sih :(
Agar sesuai dengan judul kami mencari warung makan dengan opsi jalan kaki saja, kami cari makan di area aloon-aloon kota Blitar saja, selesai makan kita nyantae dulu, nikmati malam minggu di aloon-aloon kota Blitar bersama es Pleret khas kota Patria ini.. Mantapp jayaa...
Lupa kalo waktunya isya', pukul 19:22 kami menunaikan sholat di Masjid Agung Blitar..
Selesai sholat, kini kita pakai lagi Si Tiga Garis kesayangan kami di kaki kami.. Langit mulai tertutup mendung dan kami belum menentukan mau menginap dimana.. Dan boom! Hujan dengan derasnya mulai menguyur kami, kami keteteran mencari tempat berteduh.. Beruntung ada warung kopi sederhana, begitupula si pemiliknya pun sederhan dan bersahaja..
Mereka pula lah yang menyarankan kami untuk bermalam di polsek terdekat aja, untuk menghidari hal-hal yg tidak inginkan..
Makasih bu...

Akhirnya kami diizinkan juga bermalam disitu, tidur diatas bangku panjang tanpa bantal dan selimut, kami masih ingat dengan jelas betapa dinginya suasana malam itu..
Pukul 02:30 esok harinya, kami terbangung, dan kembali melanjutkan perjalan kami untuk pulang. Kini kami memilih mengunakan jasa Kereta Api Rapih Dhoho menuju Jombang untuk pulang.. Pukul 04:00 kereta mulai melaju, saat kami sampai di Stasiun Jombang terik mulai terasa, pukul 09:15 kami sampai...


Ternyata letak stasiun dan aloon-aloon Jombang berdempetan jadi kami memutuskan mencari sarapan di area Aloon-aloon Jombang saja, sembari menunggu bus jurusan Babat, Tuban..
Setelah naik bus untuk pulang lalu pukul 10:55 sampailah kami di desa kami..
Oleh-oleh pun sudah sampai ke tangan adik-adik kami, mereka gembira begitu pula kami.. Perjalanan yang lumayan syahdu :)
"HARUSNYA SEBAGAI GENERASI PEMUDA INDONESIA KITA HARUS TAHU DAN MENGENAL BAPAK Ir. SOEKARNO, KAMI BERHUTANG BANYAK KEPADAMU PAK DAN TERIMA KASIH ATAS JASA-JASAMU"
Terima kasih telah menyepatkan waktu kalian untuk membaca perjalan ini, dan tunggu perjalanan-perjalanan kami berikutnya di episode BALANDONO JALAN-JALAN berikutnya.. Wassalam..
Original post by:
- Agung Dwin Santoso
- Arull Patience
Tidak ada komentar:
Posting Komentar